Cara Menghasilkan Budidaya Belut Godean Berkualitas Ekspor
Budidaya belut biasanya membutuhkan waktu
sekitar 7-9 bulan, cukup lama memang. Tapi kini dalam waktu 4 bulan kamu bisa
panen besar. Selama ini banyak orang yang hendak membudidayakan belut pasti
bertanya dimana tempat beli bibitnya? Harganya berapa? Asal tahu saja, factor
penyebab baiknya perkembangan belut bukan semata-mata karena bibitnya tapi
kolam yang digunakan sudah benar dan sesuai dengan budidaya belut export
atau tidak.
Budidaya belut untuk kepentingan eksport tentu haruslah belut
dengan kualitas terbaik sehingga nilai jualnya tinggi. Belut jika diolah dengan
benar akan menghasilkan makanan enak bergizi tinggi. Oleh sebab itulah, orang
luar negeri begitu menyukai belut.
Belut, hewan berbentuk panjang dan licin ini
dapat diolah menjadi beragam kuliner yang enak seperti keripik belut atau belut
goreng. Keberhasilan belut menjadi salah satu jajanan atau kuliner khas daerah
Godean, Sleman ternyata mengakibatkan budidaya belut Godean berkembang pesat.
Dampak positifnya pun dirasakan oleh masyarakat setempat sehingga mereka
memiliki penghasilan tambahan.
Pada awalnya, para pedagang kuliner belut
memasok belut dari daerah Ngawi dan Boyolali. Dalam satu hari belut yang masuk
mencapai 28 ton. Melihat prospek ini, sejumlah warga Godean berinisiatif
membudidayakan belut sehingga pedagang bisa mendapatkan belut dengan mudah dan
murah. Para pembudidayaan menggunakan media tong atau drum besar kosong.
Budidaya belut Gresik dilakukan secara modern sehingga waktu panen
cenderung lebih singkat. Para pembudidaya di sana berhasil. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, factor utama keberhasilan budidaya belut adalah
kolamnya. Kolam utama berisi 6 ekor/m2. Bahan kolam terbuat dari
semen dan dasarnya dibiarkan tanah saja tapi jangan diplester supaya belut
tetap mendapatkan tanah lumpur.
Tanah yang dimasukkan adalah tanah liat yang
masih mengandung hara. Lapisan pertama tanah adalah sekam, berikutnya pupuk
kandang dan jerami. Selanjutnya, berilah air sedikit dan tunggu sampai 2 hari
kemudian barulah ganti air dan masukkan benih belut. Pastinya kualitas benih
yang bagus juga tidak oleh dilupakan.
Setelah kolam jadi, proses berikutnya tidak
sulit. Hal penting yang tidak boleh kamu lupakan adalah pemberian makanan pada
belut. Porsi makanan yang pas akan membuatnya cepat berkembangbiak. Selain itu,
jangan sampai kolam terkena sengatan matahari langsung karena akan membuat
benih cepat mati. Sebaiknya, beri penutup yang transparan sehingga kolam tetap
masih bisa terkena sengatan matahari.
Cara ini adalah cara modern dan tercepat
untuk menghasilkan belut. Teknologi kini memang semakin canggih maka cara-cara
konvensional mulai ditinggalkan. Jika dari proses pembudidayaannya saja tidak
bisa bersaing, bagaimana mungkin bisa menghasilkan belut dengan kualitas ekspor
dalam jumlah banyak dan waktu yang relative singkat.
Semakin banyak orang yang budidaya belut
exspor, maka hasil belut Indonesia semakin banyak pula. Peningkatan ini dapat
memenuhi kebutuhan belut dalam negeri sekaligus mengekspor belut sebagai bukti
nyata bahwa negara kita juga bisa menyediakan komoditas ekspor yang dibutuhkan
negara luar. Karena belut sudah menjadi makanan pokok mereka. Kandungan gizi
yang baik untuk kecerdasan otak inilah yang membuat belut banyak dicari.
Sekarang kamu sudah tahu prospek budidaya
belut. Maka dari itu, mari kita turut membantu perekonomian negeri dengan
berwirausaha belut. Selain itu, kamu juga bisa menikmati sendiri hasilnya.
Ajaklah keluarga dan masyarakat Indonesia untuk lebih banyak mengonsumsi belut
karena jutaan manfaatnya yang baik untuk tubuh. Demikian ulasan mengenai budidaya
belut exsport, semoga bermanfaat.