Budidaya Belut Jawa Timur dan Daerah Sekitarnya Mempunyai Prospek Yang Tinggi
Tahukah Anda bahwa belut banyak diminati? Permintaan belut di pasaran
ternyata cukup tinggi, terutama banyak permintaan dari usaha kuliner yaitu
restaurant dan usaha keripik belut. Jika Anda berkunjung ke Yogyakarta atau
Malang, akan ada oleh-oleh khas daerah tersebut berupa kripik belut, karena
daerah tersebut adalah sentra belut yang ada di Indonesia. Untuk budidaya
belut JaTim khususnya adalah di Malang. Jika daerah lain selain Malang yang
ada di Jawa Timur, biasanya hanya sebagai daerah yang menampung belut hasil
alam bukan hasil budidaya.
Budidaya belut jawa barat juga saat ini sedang diusahakan, karena pada
umumnya daerah-daerah yang ada di Indonesia cukup baik untuk membudidayakan
belut, tergantung media apa yang akan digunakan. Budidaya belut bisa
menggunakan lumpur atau menggunakan bubu. Jika dengan lumpur, bisa dilakukan di
lahan dekat rumah Anda karena Anda sendiri yang akan menyiapkan berbagai
bahan-bahannya mulai dari pemupukan sampai pembuatan lumpur dan belut siap
untuk ditaburkan. Lalu jika menggunakan media bubu dari bambu, maka Anda bisa
melakukannya di sawah-sawah dengan ukuran sesuai kebutuhan. Tidak hanya satu
bubu saja tetapi ada beberapa bubu yang Anda buat.
Hasil Memuaskan dari Budidaya Belut
Jika dalam sekali tabur benih belut Anda menebarkan sebanyak 50 kg, maka
jangan heran jika panennya nanti hasilnya bisa berlipat menjadi 250 kg. Tentu
saja hal ini bisa dicapai jika Anda melakukan perawatan dengan baik dan benar
untuk tumbuh kembang belut. Salah satu faktor yang menjadi daya hidup belut
adalah pemberian makan.
Memberi makan belut akan lebih baik jika dua kali dalam
sehari, jangan sampai belut kekurangan makan karena dapat memakan belut yang
lain. Budidaya belut jawa tengah sama halnya dengan di Jawa Barat, yaitu
sedang diusahakan karena tanah di Jawa Tengah juga cenderung baik untuk media
hidup belut.
Pembuatan kolam lumpur untuk belut bisa cukup hanya 5x2 meter saja. Anda
bisa membuatnya menjadi beberapa kolam. Bayangkan jika dalam satu kolam
panennya mencapai 250 kg jika dikalikan menjadi 5 atau 6 kolam. Untuk belut
yang kualitas baik adalah belut super yang bisa mencapai panjang 50 cm.
Harga
belut setiap kilogramnya adalah sekitar 30.000. Selain di Indonesia, yang cukup
terkenal adalah budidaya belut Jepang karena Jepang adalah salah satu negara
yang mempunyai permintaan belut cukup tinggi. Selain Jepang, negara lain yang
membutuhkan belut cukup tinggi adalah Taiwan, Singapura, Malaysia, Korea, dan
beberapa negara di dekatnya.
Resiko pembudidayaan belut adalah adanya hama yang menyerang. Hama belut
berupa bakteri dan kuman. Cara mengantisipasinya adalah dengan adanya air
mengalir. Kekurangan air juga bisa membuat belut menjadi kekurangan unsur-unsur
untuk pangan sehingga mudah melahap sesama belut yang lain.
Untuk waktu
panennya adalah 3-4 bulan jika Anda ingin memanen belut dengan ukuran yang
standar. Nah, jika usaha Anda sudah besar dan sudah biasa melakukan ekspor,
biasanya belut yang diekspor juga mempunyai ukuran yang harus lebih besar, dan
dipanen dalam kurun waktu sekitar 6 bulan.
Setelah belut dipanen, kolam jangan ditinggalkan begitu saja. Perlu adanya
tindakan pasca panen sehingga media tempat hidup belut akan tetap terjaga
kualitasnya. Dengan begitu, nantinya jika Anda menebarkan bibit belut lagi,
Anda tidak perlu repot-repot mulai dari awal. Hanya perlu menggemburkan lumpur,
memperbaiki unsur-unsur kehidupan belut dengan menambah pupuk dan air.
Jangan
lupa akar pisang yang dibusukkan juga dibutuhkan. Jika Anda melakukan budidaya
belut dengan benar, dimanapun budidaya belut Anda, yaitu budidaya belut Jawa
Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat, atau lainnya niscaya akan
membuahkan hasil yang maksimal dengan keuntungan berlipat ganda. Ada pengusaha
budidaya belut yang omsetnya sampai dengan 40 juta setiap kali panen hanya
dengan 5 kolam ukuran 5x2 meter.
Mari dibaca :
Artikel Tentang Budidaya atau Artikel Sebelumnya Budidaya Belut Usaha Nasional Bertaraf Internasional