Budidaya Belut Drum di Malang dan Medan
Belut adalah ikan yang berbentuk panjang, ada yang besar ada pula yang
kecil. Sekarang ini belut menjadi salah satu ikan yang banyak dibudidayakan
masyarakat dan juga menjadi komoditas ekspor yang menguntungkan. Banyak orang
yang tidak tahu bahwa belut memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi, zat-zat
baik yang ada pada belut sangat baik untuk kesehatan otak dan tubuh bahkan
jumlah kandungan gizinya melebihi daging sapi.
Tapi, masyarakat mancanegara
sudah banyak yang tahu sehingga mereka gemar mengonsumsi belut. Sebut saja
Malaysia, Singapura, China, Taiwan, Jepang yang banyak mengonsumsi belut.
Diantara negara-negara tersebut, Jepanglah yang memiliki kebutuhan belut paling
tinggi, yaitu 1000 ton per hari. Oleh sebab itulah, banyak daerah di Indonesia
yang mencoba peluang bisnis ini. Budidaya belut Malang pun turut
membantu terpenuhinya kebutuhan belut untuk dalam dan luar negeri.
Proses budidaya belut sebetulnya mudah saja, sederhana dan tidak ada hal
spesifik yang menyulitkan. Hanya saja, untuk pemula tetap harus belajar pada
ahlinya. Atau Anda juga bisa mencari beberapa referensi di internet mengenai
cara budidaya belut. Ada berbagai cara budidaya belut yang perlu Anda ketahui.
Sebenarnya mengetahui budidaya belut dengan satu cara saja sudah cukup tapi
tidak ada salahnya jika beberapa cara Anda ketahui supaya Anda bisa
menyesuaikan dengan kondisi Anda sendiri.
Budidaya belut internasional berpusat
di Taiwan, Jepang, dan Malaysia. Seperti yang Anda ketahui, Jepang adalah
negara konsumtif terhadap belut maka tidak heran jika negara tersebut menjadi
sentra perdagangan belut. Sedangkan di Indonesia sendiri, sentra perdagangan
belut ada di daerah Yogyakarta dan Jawa Barat. Barulah budidaya belut Medan dan
daerah lainnya menyusul.
Adapun beberapa cara budidaya belut dengan berbagai media antara lain:
- 1. Cara budidaya belut media lumpur
Budidaya belut dengan media lumpur adalah cara tradisional yang sudah
banyak digunakan oleh masyarakat luas secara turun temurun. Sebelum menemukan
teknologi baru, masyarakat menggunakan lumpur sebagai media utama. Anda tidak
perlu menyiapkan apapun kecuali lumpur, tapi Anda tetap harus menyiapkan kolam
ya untuk wadah belut dan lumpurnya. Untuk kolam Anda bisa menggali tanah
berlumpur tersebut dan membatasi bagian pinggirannya supaya belut tidak lari
kemana-mana.
- 2. Cara budidaya belut media air
Budidaya belut dengan media air bersih merupakan cara modern proses
budidaya belut. Cara ini terbilang baru tapi hasilnya sangat banyak dan cepat
dibandingkan cara tradisional menggunakan lumpur. Masa pemanenan belut yang
semula membutuhkan waktu 7 sampai 9 bulan kini bisa dipangkas hanya dengan 4
bulan. Caranya pun cukup mudah, Anda hanya membutuhkan tanah berlumpur yang
biasanya diambil dari tanah sawah sebagai dasar pada wadah yang kita gunakan.
Selanjutnya tumpuk dengan jerami, pelepah pisang, bamboo dan pupuk kandang.
Masukkan air supaya tanah becek, persis tanah lumpur. Jadi, budidaya belut bisa
menggunakan air bersih ya, tidak hanya dengan lumpur.
- 3. Cara budidaya belutdengan drum
Budidaya belut menggunakan drum adalah alternative terkini. Cara ini sangat
bermanfaat bagi Anda yang ingin membudidayakan belut tapi tidak memiliki lahan
luas. Anda cukup menggunakan drum kosong. Bagian pinggirannya diberi lubang
sedikit berbentuk persegi supaya ada celah untuk udara masuk. Selanjutnya
bagian dasarnya Anda masukkan tanah liat, persis sama seperti budidaya dengan
air bersih karena budidaya dengan drum pun pada akhirnya menggunakan air
bersih. Langkah selanjutnya sama, masukkan jerami, pelepah pisang, bamboo,
pupuk kandang dan air bersih.
Demikian ulasan mengenai beberapa cara budidaya belut media drum,
air dan lumpur yang bisa Anda pelajari. Pilihlah cara budidaya ini dengan
menyesuaikan kondisi. Selamat mencoba dan semoga sukses serta panen belut
banyak.