Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Budidaya Belut Menggunakan Terpal dan Tong

Pernah makan belut goreng atau kripik belut? Pasti enak kan rasanya dan membuat ketagihan. Ya, belut memang merupakan sumber protein dan zat gizi lain yang tinggi kadarnya melebihi daging sapi. Belut ini punya nilai gizi yang tinggi. Kesadaran masyarakat akan tingginya nilai gizi belut membuatnya semakin banyak dikonsumsi baik pribadi ataupun dijadikan sebagai makanan khas daerah setempat. 



Seperti halnya daerah Godean, Sleman yang mana dengan konsisten membudidayakan belut bahkan kripik belut dijadikan oleh-oleh kas daerah. Hal tersebut pun didukung oleh pemerintah setempat. Sama halnya dengan Godean, Jawa barat juga merupakan salah satu daerah sentra penghasil belut terbesar di Indonesia. Budidaya belut mitra sukses adalah salah satu tempat pembudidayaan belut di Jawa Barat yang terkenal. Banyak orang yang membeli benih disana baik dari warga lokal maupun domestik.
Budidaya belut kini memang banyak digembar-gemborkan karena pasar belut sangat menjanjikan dan kebutuhan masyarakat akan belut begitu tinggi. Oleh sebab itulah, kini banyak orang yang belajar cara budidaya belut baik secara langsung kepada pihak yang sudah ahli di bidangnya ataupun mencari buku referensi. 

Buat Anda yang ingin belajar cara budidaya belut menggunakan terpal tapi tidak ada orang yang bisa membimbing, Anda bisa mencari referensinya melalui internet. Anda cukup membuka mesin pencari Google kemudian cari dengan kata kunci tersebut atau yang lainnya, yang artinya hampir sama. Di sana Anda akan menemukan berbagai situ website yang bisa Anda pilih, dan langsung saja coba praktikkan.
Terkait dengan budidaya belut media terpal merupakan cara yang mudah supaya tidak mengeluarkan banyak dana dibandingkan membuat kolam dengan disemen. Anda hanya perlu menggali sebuah lubang yang cukup dalam kemudian lapisi dengan terpal. Untuk ukuran lebar terpal disesuaikan dengan lahan yang Anda miliki. 
Mengingat beban yang akan dimasukkan dalam terpal cukup berat, maka patikan penyangga pinggiran terpal haruslah kuat. Selanjutnya masukkan pada bagian dasar atau pertama yaitu tanah liat disusul dengan bongkahan batang pisang, bamboo dan pupuk kandang. Pupuk kandang ini membantu oksigen tetap masuk ke dalam terpal. Kemudian berilah air bersih ke dalamnya tapi jangan sampai tanah menjadi becek seperti lumpur.  Barulah masukkan benih dan tunggu sampai panen sambil diberi makan.
Masih ada cara lain untuk budidaya belut. Kebanyakan budidaya ikan pasti membutuhkan lahan yang cukup luas. Nah, buat Anda yang hanya punya lahan terbatas mungkin sudah putus asa terlebih dahulu karena Anda sudah berpikir tidak ada kesempatan untuk mencoba peluang bisnis ini. Jangan menyerah terlebih dahulu. Budidaya belut menggunakan drum membantumu yang terbatas lahan. 
Media yang digunakan adalah drum sehingga Anda tidak membutuhkan lahan luas, cukup beberapa tempat untuk meletakkan drum. Cara budidaya ini cenderung murah dengan hasil yang tidak kalah fantastis. Semakin banyak drum yang Anda miliki, maka hasilnya pun semakin melimpah, panen besar tidak hanya untuk pembudidaya tambak. Secara tenis, caranya tidak jauh berbeda dengan media terpal.


Jika tidak ada drum Anda bisa melakukan budidaya belut menggunakan media tong. Media ini sangatlah murah dan tidak memakan biaya karena Anda hanya perlu mencari tong kosong, tidak harus baru. Gunakan saja tong bekas cat, bersihkan terlebih dahulu baru digunakan. Langkah-langkahnya pun sama seperti menggunakanmedia drum. Sama halnya dengan drum, pada bagian samping tong juga harus dibuat lubang supaya oksigen bisa masuk.

Bagaimana, sekarang sudah jelas bukan, cara-cara budidaya belut menggunakan tong dan media lainnya? Lahan terbatas dan biaya terbatas bukan halangan membudidayakan belut. Semua alternative bisa Anda coba dan tetap dengan hasil melimpah. Tapi jangan lupa untuk memberi makan secara teratur agar tumbuh kembang belut menjadi lebih baik dan maksimal.