Budidaya Belut Jumbo Jiwan Madiun di Kolam atau Drum
Sudah pernahkah Anda memakan belut atau melihat belut? Belut merupakan
sekelompok ikan yang bentuknya hampir mirip dengan ular. Belut ini termasuk di
dalam suku synbranchidae yang terdiri dari empat general dan totalnya sebanyak
20 jenis. Namun, 20 jenis tersebut masih belum diteliti lebih jauh sehingga
jenis-jenis yang lain dan kemungkinan terus berubah.
Anggota belut ini
mempunyai sifat pantropic yang dapat ditemukan di semua daerah tropika. Kini
banyak pebisnis yang membudidayakan belut, salah satunya yakni budidaya
belut jiwan Madiun. Di Madiun sudah banyak petani belut karena belut dapat
dijadikan sebagai usaha sampingan dan usaha pokok yang sangat menguntungkan dan
menjanjikan.
Melakukan budidaya belut Jogja yang dilakukan oleh petani belut di Jogja lebih
mudah dan sederhana. Namun, pada umumnya budidaya belut menggunakan serangkaian
proses yang sama, akan tetapi dapat berbeda tergantung pengetahuan yang
dimiliki oleh si petani belut tersebut. Melakukan budidaya belut ini lebih
mudah daripada melakukan budidaya ikan, baik berupa ikan yang diternakkan
maupun ikan untuk peliharaan.
Masalah yang terjadi di dalam melakukan budidaya
belut ini yakni sering terkendala pada mendapatkan bibit yang baik dan
berkualitas. Bibit belut dapat diambil langsung melalui alam, namun bisa juga
dibeli di tempat pembibitan bibit belut. Akan tetapi, bibit yang bersifat
komersial saat ini sulit ditemukan dan menjadi hambatan bagi petani pemula.
Di dalam melakukan budidaya belut ini tidak sulit dan tidak mahal, bagi
yang memiliki lahan sempit dapat dijadikan untuk memelihara belut. Pada
dasarnya, teknik memelihara belut hanya memerlukan perhatian khusus pada
pemilihan tempat, media pemeliharaan, pembuatan kolam, memilih benih,
penetasan, makanan, perkembangbiakan belut, kebiasaan makan dan hama.
Pada cara
budidaya belut jombang yaitu dengan membuat kolam, namun apabila tidak
mau membuat kolam maka beternak di dalam drum juga dapat digunakan untuk
pemeliharaan belut. Perlu Anda ingat di dalam melakukan budidaya belut ini,
belut akan cepat besar apabila medianya cocok dengan karakter belut tersebut.
Sehingga di dalam melakukan budidaya belut di dalam kolam atau drum media
menjadi perhatian paling utama.
Di dalam budidaya belut jumbo media yang paling baik untuk beternak belut
di kolam atau di drum yakni lumpur kering, jerami padi, kompos, pupuk TSP dan
mikroorganisme stater. Cara menggunakan media ini yaitu dengan mengatur
peletakannya seperti pada bagian dasar kolam atau drum dilapisi jerami padi
tebalnya kira-kira 50 cm. Di atas jerami padi disiram menggunakan 1 liter mikro
organisme dan kompos 5 cm.
Sedangkan untuk media paling atas adalah lumpur
kering yang sudah dicampur dengan pupuk TSP 5 kg dan tingginya mencapai 25 cm.
Karena di dalam beternak belut, belut memerlukan air sehingga di dalam kolam
atau drum diberi air dengan tingginya mencapai 15 cm diukur dari media paling
atas. Jangan lupa untuk menanami tanaman eceng gondok kira-kira ¾ besar kolam
atau drum yang akan digunakan belut untuk tempat bersembunyi.
Seperti yang sudah diketahui bahwa belut adalah salah satu sumber protein
hewani yang banyak digemari oleh semua kalangan dari anak-anak, remaja, dewasa
bahkan orang tua dan lansia. Berbeda dengan sekarang, pada zaman dahulu
masyarakat hanya mengenal belut liar atau belut sawah sehingga untuk
mengkonsumsinya sangat sulit.
Namun saat ini banyak petani yang melakukan
budidaya belut misalnya petani budidaya belut Krawang yang menjadi petani yang
mendapatkan omset yang lumayan besar. Karena banyak petani yang membudidayakan
belut sehingga masyarakat tidak kesusahan untuk mendapatkan belut yang enak dan
bergizi.
Nah, apakah Anda tertarik untuk mencoba melakukan budidaya belut
Karawang dan jumbo jiwan Madiun ini? Dengan membaca secara seksama dan
memahami bagian per bagian dari artikel di atas maka Anda akan mempunyai
dasar-dasar yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang petani belut yang sukses
dengan omset besar.